Sekolah ABC mengalami masalah dalam mengelola inventaris barang-barangnya. Setiap kali ada permintaan untuk barang seperti buku, alat tulis, atau perangkat elektronik, sering kali terjadi kekeliruan dalam pencatatan stok. Ini menyebabkan barang yang seharusnya tersedia, ternyata tidak ada saat dibutuhkan. Siti, seorang guru di sekolah tersebut, mendapat tugas untuk menemukan solusi atas masalah ini.

Siti memutuskan untuk menerapkan pendekatan berpikir komputasional. Pertama, dia menganalisis masalah dengan memetakan seluruh proses permintaan barang dari awal hingga akhir. Setelah itu, dia mengidentifikasi bahwa banyak kesalahan terjadi karena proses pencatatan manual. Oleh karena itu, Siti merancang algoritma sederhana untuk otomatisasi pencatatan inventaris. Algoritma ini akan mencatat setiap permintaan dan pengambilan barang secara otomatis, serta memperbarui stok secara real-time.

Setelah merancang algoritma, Siti menguji sistemnya pada skala kecil di perpustakaan sekolah. Hasilnya, sistem bekerja dengan baik dan mengurangi kesalahan pencatatan hingga 90%. Berdasarkan hasil ini, sekolah memutuskan untuk menerapkan sistem Siti di seluruh sekolah. Dengan pendekatan ini, sekolah tidak hanya memperbaiki sistem inventaris, tetapi juga meningkatkan efisiensi operasionalnya secara keseluruhan.